Rumah Tradisional

Tongkonan bukan sekedar rumah; ini adalah semesta kecil dan pusat kehidupan untuk setiap orang Toraja.

Tongkonan, sebuah keajaiban arsitektur dari permulaan peradaban Toraja, jauh dari sekedar tempat tinggal sederhana. Rumah tradisional ini merepresentasikan hubungan yang rumit antar generasi. Tongkonan menjalankan fungsi untuk menjaga kedamaian dan nilai-nilai di masyarakat. Sebuah Tongkonan dimiliki oleh To Ma’rapu, sebuah keluarga trah yang memiliki ikatan darah. To Parengne’, klan para tetua bertanggung jawab mendidik perpanjangan keluarga di dalam Tongkonan tentang ajaran-ajaran leluhur dalam menjalani hidup.

Sebuah Tongkonan memiliki aturan-aturan keluarga dan nilai-nilainya sendiri, yang dijalankan melalui Tarian Pitu atau tujuh sistem peradilan tradisional. Kurangnya budaya menulis tidak berarti kebijaksanaan-kebijaksanaan warisan leluhur terlupakan, karena itu tertanam dan diteruskan ke anak cucu melalui praktek. Ketika Anda berkeliling di Toraja, Anda akan menyadari bahwa Tongkonan selalu berpasangan dengan lumbung padi yang disebut Alang. Alang menyimbolkan ayah yang menghidupi keluarganya, sementara Tongkonan memiliki peran ibu yang merawat. Tongkonan yang lebih besar juga didukung oleh elemen-elemen lain seperti lubang berair, kandang binatang, makam keluarga dan perkebunan, yang menjadikan kompleks itu sebuah ekosistem mandiri.

Kemunculan kesetaraan

Tongkonan tidak sekedar tempat berteduh. Sebagai poin paling penting dalam komunitas Toraja, Tongkonan menjadi tempat rujukan, yang menentukan hubungan-hubungan manusia. Untuk mengekspresikan relasi mereka dengan orang lain, orang Toraja mengatakan ‘rumah mereka bersatu’ atau mereka adalah ‘saudara’ di dalam rumah tertentu, memberikan arti mendalam pada rasa memiliki dan menguatkan sistem klan mereka.

Ikatan yang menyatukan keluarga Toraja tidak sekedar berdasarkan ikatan darah, tapi juga saling menghormati dan mengasihi dalam kehidupan masing-masing. Suasana yang hidup bisa ditemukan di sebuah Tongkonan. Anggota klan kadang berkumpul untuk mendiskusikan masalah-masalah penting seperti pernikahan, warisan, atau konflik sosial, dan bersama-sama mencari solusi permasalahan melalui cara-cara kekeluargaan.

Berputar kembali ke permulaan

Tidak peduli betapa jauhnya seorang Toraja pergi, hidupnya akan selalu kembali ke Tongkonan. Peristiwa kelahiran, ikatan cinta, dan tempat peristirahatan terakhir selalu tejadi di Tongkonan, di mana semua anggota keluarga akan bergabung dalam kemeriahan.

Explore The Other Paradise

Keep yourself in touch
Subscribe to our newsletter

Discover the Sacred Highlands Anytime

Visit Toraja

X